Kamis, 31 Januari 2019

2 ABG Menjadi Korban Pemerkosaan di Kost

Cerita Bikin Sange
Cerita Sex Pemerkosaan

Cerita Bikin Sange - Waktu sudah larut malam saat Santi dan Indah pulang jalanjalan dari sebuah mall di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka.
Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara temanteman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Santi dan Indah lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.
Sampai di tempat kost mereka kirakira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kostkostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masingmasing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu.
Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.

Baca Juga: Tante Fani Yang Binal

Santi saat ini berusia 26 tahun, sementara Indahbaru berusia 18 tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Santi dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Indah memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut imut.
Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka.
Santi saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Indah yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura hura.
Sesampainya di kost, Santi langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Indah mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Santi begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba tiba kepala Santi sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.
Santi tidak tahu apa apa sampai tubuhnya digoncang goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat biNardiya dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara.
Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang menyuruhnya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acakacakan juga hanya mengenakan celana jeans.
Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Santi kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya.
Yang membangunkan dia bernama Nardi dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil Supri. Mereka berdua adalah teman dari Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.
Memang beberapa waktu yang lalu Santi dan Indah dikenalkan oleh Henry kepada Nardi dan Supri. Karena dengan setengah memaksa Henry, Nardi dan Supri ingin dikenalkan dengan Santi dan Indah yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Santi dan Indah.
Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Santi dan Indah lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Nardi dan Supri. Dan yang membuat hati Santi menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Nardi sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Indah yang saat itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna putih.
Indah sambil menangis memohon mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Nardi yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremasremas payudara Indah yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Indah.
Pria itu lalu berkata, Diam, jangan macammacam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Indah dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu.
Air liur pun sampai menetes netes keluar, rupanya lidah Nardi bermain di dalam rongga mulut Indah.
Sementara itu Supri yang berada di samping Santi berkata kepada Santi, Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baikbaik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..! sambil mengelus elus kepala Santi. Santi mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa apa, Santi pun mulai pucat.
Lalu Nardi yang masih memangku Indah menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang senang!
Dia menyuruh Indah berlutut di depannya dan menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang kemaluannya. Sambil menangis Santi memohon belas kasih, J.. ja.. angan tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!Belum selesai berkata, tiba tiba, Pllaakkk..! si Nardi menampar pipinya dan menjambak rambutnya.
Dengan paksa Indah dibuat berlutut di depannya, Masukkan ke dalam mulut elo, hisap atau gue bunuh elo..! Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Indah membuka celana Nardi dan begitu dia menurunkan celana dalam Nardi tampaklah kemaluan Nardi yang telah membesar dan menegang.
Tanpa membuang waktu Nardi segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Indah yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju mundurkan kepala Indah. Hhmppp.., emphh.. mpphh..! begitulah suara Indah saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Nardi.
Supri juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Indah, menyuruh Indahmengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan tangan.
Batang kemaluan Supri tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Indah dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Nardi dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan Supri.
Emmhh.. benar benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..! kata Nardi. Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..! timpal Supri.
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Nardi menegang, seluruh badannya mengejang, dan, A.. akh..! Nardi akhirnya berejakulasi di mulut Indah. Cairan putih kental memenuhi mulut Indah menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan Indah terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Nardi di kepalanya.
Setelah itu mereka melepas BH dan CD Indah, sehingga dia benarbenar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang. Waw cantik sekali anjing ini. ujar Supri sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Indah yang sedang terisak isak ketakutan.
Kali ini Supri duduk di pinggir ranjang dan menyuruh Indah berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok batang kemaluan dengan tangannya.
Indah terpaksa menuruti kemauan Supri itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang kemaluannya, sehingga Supri mendengus keenakan. Sementara itu si Nardi mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Indah dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.
Seketika itu Indah kaget dan, Ehhgh.., iihh iih.. eggmhh..! Indah pun merintih rintih jadinya, badannya menggeliat geliat akibat tusukan jari jari serta jilatan lidah Nardi di kemaluan Indah.
Ayo anjing.., kocok terus barang gue..! bentak Supri sambil menampar kepala Indah. Kembali Indahmengocok kemaluan Supri sambil badannya terus meliakliuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Nardi. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih rintih.
Sekitar 10 menit dikocok, Supri memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut Indah. Kali ini Indah sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya.
Melihat itu Supri jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Indah dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang. Pelacur anjing..! Kurang ajar, berani beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi elo, dengar itu..! bentaknya.
Nardi pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut ikutan menampar Indah
Goblok..! Gue lagi asyik nikmatin mem*k elo. Elo jangan macem macem ya..! bentak Nardi. Indah hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu.
Nampak kemarahan Santi bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Santi merontaronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang goyang.
Melihat reaksi Santi si Nardi berkata, Kenapa? Elo tidak terima ya pacar elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa ngapain, jadi jangan macem macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue entot..! Hahaha..!
Mereka kembali menggerayangi tubuh Anisya, kali ini Nardi merentangkan tubuh Indah di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Indah. Ja.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Santi. Ampun Bang..! pinta Indah sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Supri membantu Nardi dengan memegangi kedua tangan Indah.
Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Indah yang masih sempit, sehingga dari wajah Indah terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.
Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di dalam liang kemaluan Indah, Nardi mulai memajumundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu.
Beberapa saat kemudian dari selasela kemaluan Indah mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Anisya.Aakkh.. aahh.. aaa. ouhh.. ss.. aakit. ooh. aampuun.. ohh.., begitulah erangan dan teriakan Indah merasakan sakitnya.
Rupanya teriakan dan erangan Indah menambah nafsu dan semangat Nardi untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan cepat hingga badan Indah pun terbanting banting dan terguncangguncang keras. Indahhanya pasrah mengikuti irama Nardi dan kedua tangan Indah pun kini sudah dilepas oleh Supri.
Selama beberapa menit disetubuhi oleh Nardi, tiba tiba badan Indah menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Nardi yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Nardi pun menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang vagina Indah.
He he he Baru kali ini kan loe ngerasain pria kuat, gimana rNardiya enak engga, jawaabb..! bentak si Nardi sambil menarik rambut Indah.
Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Indah menjawab, E.. e.. enak, enak sekali..! Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..! kata Supri. I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta. jawabnya dengan suara terbata bata.
Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..! ejek mereka pada Santi yang hanya dapat meronta ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya benarbenar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apaapa.
Kemudian si Nardi mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan Indahgaya posisi anjing, dia kemudian memasukkan kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya Indah hingga terbenam seluruhnya.
Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Indahberteriak memilukan, Aaakkhh..! Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Indah hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.
Ooughh..! Indah mendengus keras menahan rasa perih dari lubang duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan, Aahh ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..!
Kini Nardi meyodomi Indah dengan irama yang keras dan cepat hingga Indah menggelepar gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Nardi.
Tidak beberapa lama Nardi akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Indah dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur Indah, sementara Indah tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah, Aahh..!
Namun Nardi belum juga puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya Indah dan kembali Nardi meniduri Indah dan memasukkan kembali batang kemaluannya ke lubang vagina Indahyang telah lemas itu, dan kembali Nardi menggenjot tubuh lunglai itu.
Tidak lama Nardi pun berejakulasi di rahim Indah. Lolongan kepuNardi keluar dari mulut Nardi disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar dari sela sela kemaluan Indah. Indah pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu Indah pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga.
Dengan perasaan puas Nardi pun merebahkan badannya di samping Indah yang tergeletak tidak bergerak. Akhirnya gue perawanin juga elo. Dasar cewek sombong..! ujarnya sambil mengehela napas dan melirik Indah.
Sesudah itu kini Supri yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Santai yang masih terikat lemas di kursinya. Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal, sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo berontak, Mati elo..!
PLAAK..! sebuah tamparan keras menghantam kepala Santi hingga Santi yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya. Hmmph..! dengan mulut tersumbat Santi berteriak.
Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Santi mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Santi. Nafas Santi tersentak ketika dengan cepat Supri dengan pisaunya melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya.
Sekarang Santi hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepNardig kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Payudaranya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.
Hmph.., hmph..! Santi meronta sambil memandang Supri dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi. Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat. Diem brengsek..! kata Supri, PLAK..! sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Santi, membuat kepala Santi tersentak.
Kemudian ia membuka ikatan Santi dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Santi serta melebarkan kedua kaki Santi hingga posisi Santi kini seperti orang merangkak.
Santi hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Supri. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biNardiya digunakan Santi dan Indahuntuk berdandan sebelum pergi kuliah.
Supri lalu merobek celana dalam Santi dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Santi dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Supri sedang mengagumi dirinya.
Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo benerbener oke!Supri menampar pantat sekal Santi yang sebelah kiri yang membuat Santi menjerit kaget.
Lalu tanpa menunggu lagi, Supri yang mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Supri hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Santi dan sepNardig kaos kaki putih yang masih dikenakan Santi, mungkin ini dapat membuat nafsu Supri semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Santi jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan temantemannya.
Kemudian Supri menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Santi lewat belakang. Ooh.., ampun Pak Supri. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..! Santi mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya.
Sambil menoleh ke belakang dan memandang Supri, Santi mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Supri terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya.
Supri tidak perduli Santi memohonmohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Santi, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Supri memegang pinggul Santi, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju. Arrgghh.., ahh.., Ampun..!
Santi menjeritjerit ketika penis Supri mulai membuka bibir vaginanya dan mulai memasuki lubang kemaluannya. Kaki Santi mengejang menahan sakit ketika penis Supri terus menembus masuk tanpa ampun menusuknusuk selaput daranya.
Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihanrintihan, Oohhh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..!
Badannya pun tersodoksodok. Supri terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Santi. Ketika kepala Santi terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Santi sehingga kepalanya kembali terangkat dan Santi kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Supri melalui cermin di depannya.
Kadangkadang Supri menampar pantat Santi berulang kali, juga dilihatnya payudara Santi yang tersentaksentak setiap kali Supri menyodok penisnya ke dalam vagina Santi dan dia hanya dapat pasrah mengerangngerang dan merintih.
Tibatiba Supri mengeluarkan penisnya dari vaginanya. Santi langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat.
Tapi tibatiba Nardi yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Santi sampai ke pintu depan. Ahh, tolong! Tolompphh.., teriakan Santi dibungkam oleh tangan Nardi, sementara itu Supri mendekat dan memukul Santi dengan keras. Santi pun jatuh terjelembab ke lantai.
Dasar Bandel ya..! ujar Supri.
Kemudian Supri mengikat tangan Santi menjadi satu ke depan. Setelah itu, Santi didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Supri memasukkan penisnya ke mulut Santi. Mmpphh..! Santi mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya.
Sementara itu Supri dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Santi. Kedua tangan Supri memegang kepala Santi dengan kencangnya menggerakgerakkan maju dan mundur. Mata Santi tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini.
Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Santi, terlihat tandatanda Supri akan mencapai klimaksnya, gerakan memajumundurkan kepala Santi semakin cepat. Dan, Akkh Croot.., croot..! Supri berejakulasi di mulut Santi, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Santi.
Santi hanya dapat mendengusdengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Supri tadi, sementara pegangan tangan Supri di kepala Santi semakin kencang, sehingga sulit bagi Santi untuk menarik kepalanya.
Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Supri mencabut kemaluan dari mulut Santi yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya.
Dengan napas puas Supri mencapakkan kepala Santi hingga telentang di kasur. Siap, siap Sayang. Gue musti ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..! tibatiba terdengar suara Nardi yang sudah berada di samping Santi. Santi memandang Nardi dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Nardi memperlakukan Indahhingga pingsan.
Kemudian Nardi menoleh ke Supri yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi. Ja.. jangan, jangann.. Bang Nardi.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. RNardiya ssakit.., kasihani saya Bang..! ujar Santi memelas kepada Nardi.
He Anjing. Gue tetep nggak perduli lo mau apa nggak..! Nardi menarik tubuh Santi hingga dia terjatuh di atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggitinggi. Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anusnya.
Setelah itu dia membuka belahan pantat Santi lebarlebar. Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Nardi. Ampun..! Aakkhh..! Nardi mulai mendorong masuk, sementara Santi mejeritjerit minta ampun.
Santi merontaronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Nardi untuk terus mendorong masuk penisnya. Santi terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Nardi masuk ke anusnya. Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..! jerit Santi, ketika Nardi mulai bergerak pelanpelan keluar masuk anusnya.
Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian! kata Nardi sambil mengusapusap buah pantat Santi. Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetesnetes membasahi paha dan kasur.
Benerbener pantat kualitas nomer satu! omel Nardi sambil terus memompa kemaluannya.
Tangisan Santi makin keras, Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Pak, ampun..!Sementara itu badannya mengejangngejang menggelepargelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
Gila, gue benerbener seneng sama pantat lo! ujar Nardi sambil terus menyodomi Santi. Hingga akhirnya tubuh Nardi mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Santi pun semakin keras dan uraturatnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya.
Nardi berejakulasi di lubang pantat Santi yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Nardi pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Santi yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan.
Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Santi, tangisan yang benarbenar menyayat hati, yang membuat Supri kembali bangkit nafsunya. Supri berjongkok membalikkan tubuh Santi yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Santi, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya.
Kini posisi Santi telah siap untuk disetubuhi, Supri meraih penisnya yang telah kembali tegang dan emeganginya, memandang ke arah Santi yang memalingkan wajahnya dari Supri, matanya terpejam eraterat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata.
Supri mengarahkan penisnya ke vagina Santi, cairan yang keluar dari penisnya membasahi vaginanya, membantu membuka bibir vagina Santi. Santi mengerang dan merintih, tubuhnya kembali merontaronta, giginya menggeretak, Supri nampak menikmati jeritan Santi ketika dia menghunjamkan penisnya ke vaginanya yang telah basah oleh darah dan cairan vaginanya.
Aahhgghh..! Supri mulai memperkosa Santi. Kaki Santi terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya. Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Supri mulai bergerak dengan keras di vagina Santi.
Supri menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di vagina Santi sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Supri semakin bersemangat mompakan batang kemaluannya di dalam rahim Santi.
Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Santi pun lemas tergoncanggoncang dan tersodoksodok. Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Santi oleh Supri, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Santi.
Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Santi tergeraigerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Santi, bibir Supri kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Santi yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Santi.
Gerakan dan hentakanhentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Santi pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihanrintihan lemah dan teratur, Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..! sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan.
Akhirya badan Supri pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Supri berejakulasi di rahim Santi. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Supri nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Santi yang telah kepayahan dan lunglai itu.
Supri mengerang kenikmatan di atas badan Santi yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak. Aauughh.. oh..! Santi pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Indahtemannya yang terlebih dulu pingsan.
Badan Supri menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Santi gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu.
Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Santi yang tergelatak di bawahnya. Supri pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Santi yang tergolek lemah.
Begitulah malam itu Nardi dan Supri telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu.
Pagi itu saat Nardi dan Supri sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tibatiba Henry sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry yang juga teman Nardi dan Supri. Hei.., kalian disini rupanya. ujar Henry.
Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak. Wah eloelo abis pesta disini ya..? tanya Henry. Tanpa menjawab, Supri dan Nardi dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Henry dan Acong yang terbengong bengong.
Saat Supri dan Nardi berjalan meninggalkan kamar kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu.
Memang ruparupanya Henry juga memendam cinta kepada gadisgadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadisgadis itu. Kembali tubuh Indahdan Santi yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulanbulanan. Henry dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadisgadis itu sepuaspuasnya.

Tante Fani Yang Binal

Cerita Bikin Sange
Cerita Bikin Sange
Kriing..” jam di meja memaksa aku untuk memicingkan mata.
“Wah gawat, telat nih” dengan tergesa-gesa aku bangun lalu lari ke kamar mandi.
Cerita Bikin Sange - Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Fani, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.
Oh ya, tante Fani mempunyai dua anak perempuan Sarah dan Sari. Sarah sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Sari mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fani aku merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari.
Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Fani. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Sarah dan Sari masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Fani belum berangkat kerja.
“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
“Pagi, Mas Paijo. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Sari membalas sapaanku.
“Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
“Jo, kamu antar Sarah dan Sari ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku.
“OK Tante” jawabku singkat.
“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil. Iya lho, Sarah dan Sari memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.
“Daag Mas Paijo, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.
Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Fani.
Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Fani tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Fani sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.
Terdengar suara desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”.
Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Fani ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Fani, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Fani berhubungan badan denganku.
“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Fani mengagetkan aku.
“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Fani sambil masuk kamar.
Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.
“Hmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Fani sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
“Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.
“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.
“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Paijo tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.
“Iya, tadi Paijo ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Baca Juga : Ketagihan Bercinta Dengan Adik Kandung ku

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.
“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.
“Emm.., nggak kok tante. Maafin Paijo ya.” Aku semakin salah tingkah.
“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan.
“Maksud Paijo, nggak salahkan kalau Paijo pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.
Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.
“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Fani merengek perlahan.
“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.
Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Fani. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.
“Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku.
Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.
“Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe.” Gila tante Fani ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.
Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.
“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
“Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.
Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.
“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P.
Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P
“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau.
Lalu aku tarik kepala tante Fani sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.
“Ayo Jo, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Jo, terus Jo.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.
Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Fani. “Ahh..Joo..shh..Jooo aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.
“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.
Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.
“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.
“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.
Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.
“Jo, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.
Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Fani, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. perlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.
“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Fani, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P.
Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.
“Joo, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Paijo agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.
“Ahh..” kami berdua melenguh.
Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Fani ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.
“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Fani semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Joo tante nyampai lagi”
Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Fani, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.
“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Joo, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.
Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.
“Arghh.. tante aku nyampai”.
“Aku juga Joo.. ahh” tante juga meracau.
Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.
“Jo, kamu hebat.” puji tante Fani.
“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya.
“Jo, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.
“Gak apa-apa Jo, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.
Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.
-TAMAT-

Ketagihan Bercinta Dengan Adik Kandungku

Cerita Bikin Sange`
Cerita Bikin Sange

Cerita Bikin sange - Pemilu 7 Juni 1999, yang baru saja lewat bagi sebagian orangkesannya penuh nuansa politis. Tetapi bagi saya, kesan sangat jauh berbeda,bahkan tidak akan pernah terbayangkan akan bermakna demikian dalam bagi saya pribadi. Kesan yang penuh sensualitas dan menggairahkan.


Saat itu, 7 Juni, rumah saya sedang sepi. Maklum pemilu,padahal biasanya ramai sekali. Satu rumah dihuni tujuh orang, ayah, ibu, kakaklaki-laki saya yang masih kuliah, saya sendiri SMA kelas tiga, baru sajaselesai Ebtanas dan lulus. Kemudian adik perempuan saya kelas lima SD, lalusepupu laki-laki saya kelas dua SMP dan pembantu satu orang. Oh iya, panggilsaja saya Yuli, asli Tolaki.
Jadi pada saat pemilu rumah yang berada di kawasan PerumahanPemda Kampung Kemah Raya, Kendari jadi sepi sekali. Ayah ke Kolaka, menguruspemilu di sana, kebetulan juga beliau caleg Golkar untuk daerah tersebut. Kakaksaya jadi pengawas pemilu untuk UNFREL Kendari, ibu saya jadi panitia pemilulokal kawasan Kemah Raya. Pembantu dan adik, disuruh bantuin ibu mengurus konsumsi.Praktis yang jaga rumah, saya dengan sepupu saya yang bernama, Ical. Saya belumikut memilih, belum cukup umur, baru 16 tahun lebih dua bulan. Saya dengan Icalsangat akrab, habisnya dia ikut dengan keluarga saya sejak masih kelas satu SD,dan selalu menjadi teman main saya.
Senin itu, 7 Juni 1999, badan saya pegal sekali, selesai ngepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa saya kepingin dipijitin.Biasanya sih oleh ibu, dan Ical juga, habis dari kecil saya sudah biasa menyuruh dia. Karena agak pegal, saya panggil saja Ical untuk mijitin, Icalnurut saja. Saya langsung berbaring telungkup di karpet depan TV, dan Ical mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Ical, tangannya keras sekali,punggungku jadi fresh lagi.
“Duh, Cal…, mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan..”, kataku.
“Abis, posisinya nggak bagus kak”, jawabnya.
“Kamu dudukin aja paha Kak Yuli, seperti biasa…”.
“Tapi…, kak..”.
“Alaaah.., nggak usah tapi…, biasanya kan juga begitu…, ayo..”, Saya tarik tangan Ical memaksanya untuk duduk dipahaku, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu kemarin.
Ical akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua pahaku dekat pantat sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi,pijitan agak lain, makin lama makin saya rasakan tangannya agak gemetaran dan nafasnya agak ngos-ngosan.
“Kamu kenapa Cal, capek atau sakit..?”, tanyaku.
“Tidak, tidak apa-apa kak”, jawabnya.
Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dan kanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agak terangkat.
Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalu duduk mendekati, biasa bermaksud menggoda.
“Ayo.., kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat..,tidak biasanya”, sambil tanganku bermaksud mencubit pantatnya.
“Tidak, tidak apa-apa kak..”, jawabnya sambil menghindari cubitanku, malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannya yang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbul rasa isengku, karena memang saya dan Ical kalau main seperti anak-anak yang masih TK, asal ngawur saja.
“Loh.., itu apa di celanamu Cal! , kok nonjol begitu..”
Mendengar itu Ical merah padam mukanya, lalu ia berdiri ingin lari menghindar dari saya, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dan tanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolan tersebut.
“Jangan kak Yuli, Ical malu..”, katanya.
Dasar saya yang nakal, saya pelototin matanya, Ical langsung diam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.
Penasaran, saya buka resliting celananya dan menarik keluar barangnya yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Ical sudah menegang. Baru kali ini saya melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dan sudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seperti itu. Sementara Ical diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidak tahu. Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Ical, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Ical mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Ical makin mendesah,
“Ah.., ah..”
Kugenggam erat penis Ical dan kukocok-kocok dengan perlahan,semakin lama semakin kencang. Badan Ical ikut menegang, sambil kepalanya terangkat ke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang,
“Achh..”.
Semakin kencang penis Ical ku kocok, semakin menggeliat badan Ical membuat saya tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Ical makin mengeras,
“Ach.., achh..”.
Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidak tahan…, ia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi saya biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Ical. Rupanya Ical sudah semakin menggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga,meraba badanku dan payudaraku.
“He Ical…, kenapa..” tegurku, sambil tetap mengocok penis Ical,
“Achh…, achh..”
Hanya itu yang Ical bilang, sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, hingga saya biarkan saja Ical meremas payudaraku, dan Ical lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH-ku dan meremas payudaraku lagi hingga keluar dari BH-ku.
“Acchh…, accchh” erang Ical,
Saya mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Ical dengan kuat, sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Ical,hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayi yang sedang menyusu.
“Aduh…, Ical…, aduhh”
Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras,keduanya diisap secara bergantian oleh Ical.



Baca Juga : Supir Pribadi Pemuas Nafsu

Saya juga mulai menggeliat, kutarik kepala Ical dari payudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku, kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Ical balas mencium, bibir kami berdua saling memagut,lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain. Tangan Ical menggerayangi badanku, melepaskan baju dan BH-ku, hingga aku bugil sebatas dada. Kulepaskan juga baju yang dipakai Ical, dan kupelorotkan celananya,hingga Ical bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya,sedangkan Ical kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.
Perlahan tangan Ical menelusuri rokku lalu menyelusup masukke dalam rokku,
“Acchh…, Accchh”,
Saya dan Ical terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Ical menyelusup ke dalam CD-ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuuhh…, Ical..” erangku, sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Ical mempermainkan jarinya di dalam vaginaku.
“Accchh…, aduuuhh…, acccchh..”.
Tak tahan lagi, Ical menarik lepas rok dan celana dalamku,hingga akhirnya saya kini telanjang bulat. Kemudian Ical mencium bibirku dan saya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.
“Accchh..” Hanya erangan tertahan karena tersumbat bibir Ical yang keluar dari mulutku.
Kemudian Ical berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku, saya membiarkan saja apa yang akan Ical lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tibasaya rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.
“Aaccccchh, Ical.., apa yang kau lakukan..”,tanyaku.
Tapi terlambat, rupanya Ical sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Ical mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.
“Accchh…, Ical…, aduuhh Ical..”, erangku.
Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Ical dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku dipunggung Ical. Semakin kencang goyangan penis Ical dan semakin keras pula erangan kami berdua.
“Accch…, aduhh..”
Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yang terdorong dari dalam…, dan erangan panjang saya dan Ical, “aahh”.Bersamaan semprotan mani Ical dalam vaginaku dan semburanku yang menciptakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.
Ical menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku.Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembali dan kudekatkan wajahku ke wajah Ical, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat, kemudian kupegang erat penis Ical, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali.
Hingga hari ini saya dan Ical, bila ada kesempatan masih mencuri waktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatan yang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Ical, ataupun di dalam kamar mandi.

Supir Pribadi Pemuas Nafsu

Cerita Bikin Sange
Cerita Bikin Sange

Cerita Bikin Sange -   ini adalah kisah nyataku, yang sampai saat ini masih berlanjut antara aku dan pak warso.Pakwarso adalah sopir bribadiku yang sudah lama kerja di rumahku. Sore itu pak Warso mengantarku ke kantor notaris, karena ada urusan yang harus aku selesai kan.


Aku duduk di jok belakang, tiba2 saja aku mengamati pak warso yang selama ini menjadi sopir keluargaku.”hhmmmm…ternyata dia boleh juga, badan dia kekar dan berotot, palagi itu nya yah…pasti nyummi” pikiran pikiran kotor mulai mempermainkan otakku.
“pak Warso…dah berapa lama sih menikah kok belum punya anak” pancingku
” 16 tahun Bu” jawab nya singkat
” kok lom punya anak…pasti Pak Warso kurang genjotan nya” kataku mulai menjuru
” siapa bilang bu…orang saya paling jago di ranjang…istri saya saja kadang minta apun nangis nangis” jawab nya
Aku dan pak warso memang dari dulu suka bicara blak blakan tapi baru kali ini menjurus ke soal ranjang.
” aahh…G percaya aku pak” jawabku
“apa ibu mau saya kelonin…biar percaya” jawab nya sambil masih menyetir mobil.
pikiranku semkain tidak menentun membayangkan tangan tangan Pak warso menyusuri tiap inchi kulit tubuhku.
” nggak ah pak laki laki mah besar di mulut doank…kek tamu tak di undang…belum juga di suruh masuk udah keluar duluan’ jawab ku sedikit menantang.
” Bu…andai saja Ibu bukan majikan saya, dah dari dulu ibu saya perkosa” jawab nya mengaget kan aku.
Sepulang dari kantor notaris pikiranku masih saja memikirkan kata kata pak Warso
ingin rasanya menikmatin benjolan di balik seleting celana itu.
“pak, tolong belikan ini ya…pake uang bapak dulu deh nanti aku ganti” kataku sambil menyerahkan secarik kertas yang sebenar nya bukan lah catatan belanja melain kan tulisanku menantang dia.
” PAK…AKU TUNGGU SAMPAI DIMANA KAMU BERANI SAMA AKU….KALO MEMANG JANTAN BUKTIKAN”
tulisku di kertas itu.
Aku menuju meja makan setelah memberikan note kecil pada pak warso, aku duduk di meja makan, yang arah nya membelakangi ruang tamu. Rumah ku selalu rame maklum keponakan dan orang tuaku juga tinggal denganku. Tiba tiba saja aku merasakan tangan kekar mencengkeram susuku, meremas nya dengan gemas nya, dan nafas memburu terdengar jelas di telingaku.
” aaahhhh…kamu mau aku entot dimana…katakan…hhhhmmmmm….” katanya sambil terus melumat kupingku dan meremas remas payudaraku yang montok.
” ssshhhh…..aaahhhh pak…terusin pak….nikmat sekali” jawabku sambil mulai merai bibir nya, aku semakin bernafsu ketika tangan pak warso turun keselakanganku. aku semain gila meneima rangsangan itu.
“ooohhhh….hhhhmmmm….terusin pak….ayo pak terusin” ketika tiba tiba aku merasa remasan remasan dia mengendor bersamaan lenyap nya dia dari belakangku. Aku kecewa bukan kepalang , aku masuk kamar dan menutup pintu.
Keesok hari nya aku sengaja nggak ngomong apa apa ke pak warso , aku masih marah akibat semalem. dalam perjalanan ke kantor ku aku hanya membisu.
” maafin aku bu, habis situasi nya seperti itu” tiba tiba dia membuka pembicaraan.
” sudah lah pak, kalo memang nggak bisa muasin orang nggak usah banyak bicara” jawabku ketus
Tapi tiba tiba laju mobil memutar ke arah menjauh dariarah ke kantorku, menuju pinggiran kota.

Baca Juga : Nufsu Guru Membuatku Ketagihan

” mau kemana sih pak, aku bisa telat loh ” protesku.
Mobil terus melaju cepat menuju arah utara mendekati area pantai. sepuluh menit kemudian pak warso membelok kan mobil menuju sebuah Hotel. dalam hati aku tersenyum sendiri. Setelah pesan kamar Pak warso membawa mobil masuk kedalam, dan parkir di depan salah satu kamar. Hotel ini memang bagus karena memiliki kamar sweet yang indah dengan harga yang tak seberapa mahal.
Pak warso membuka pintu mobil, aku pura pura diam tak menghiraukan dia. Lalu pak warso menarik tanganku masuk ke kamar hotel. sesampai nya di kamar belum sempat aku berbicara, pak warso telah memelukku erat dan menciumiku dengan penuh nafsu.
” aaahhh…pak….ooohhhh…” desah ku sambil membalas kecupan kecupan nya, lidah pakwarso bermain main di rongga mulutku.
” sekarang kau boleh minta apapun yang kamu mau, aaaaahhh…aku sudah lama ingin mencumbu mu” kata pak warso di sela sela ciuman nya.
Tangan pak warso dengan kasar meremas kedua bukit kembarku, remasan yang kasar semakin membuat aku gila, tubuhku meliuk bagai kan penari yang gemulai.
Tangan pak warso mulai turun menyusuri berut ku …meraba pantat ku yang padat berisi.
” Bu….aaaahhh…aku sudah lama menanti saat saat seperti ini…ssshhh….aaahhhh….aku akan puas kan kamu ” ceracau pak warso sambil etrus menciumiku. ciuman itu turun ke bagian dadaku, sementara tangan kanan pak warso mulai menyelinap di balik rok spanku.
“Ooohhh….pak …ssshhhh…terus pak..puas kan aku hari ini” ceracauku
” hari ini aku milik mu pak…aaahhh….terus pak…terus…” kata kata yang tak terkontrol keluar begitu saja.
Pak warso membuka satu persatu kemeja kerja ku, dan melepas rokku dan melempar nya begitu saja. aku di dorong nya ke dinding.
masih dengan beringas nya pak warso menciumi, menciumi payudaraku, yang masih terbungkus bra, aku mengeliat geliat tak karuan.
” Bu…kamu begitu cantik, tubuh mu begitu indah…aku ingin menikmati tubuh indah mu ini” celoteh pakwarso, sambil tangan nya membuka pengait braku, seketika itu payudaraku yang montok menjadi sasaran lidah pak warso.
“terus pak…isep pak…isep terus…gigit…gigit puting nya pak” cercau ku
” OOohhh…indah nya….aaahhh…nikmat nya susu kamu bu”
” ayo pak …cepet pak nikmatin tubuhku ini…isep susuku yang montok ini”
“aahhhkk….oooohhhh….” aku memekik ketika pak warso tiba tiba sajamenyentuh bagian yang paling sensitif itu.
Tangan pak warso mengelus elus memekku yang sudah basah.
” pak…terus ..aaahhh…masukin jari nya pak ..ayo pak..” aku memohon padanya
Pak warso jongko di depanku, menarik pahaku kananku dan menaruh nya di pundak nya, kemudian pak warso menjilati memekku dengan rakus nya.
” ooohhh…pak…oh yah…ahhhh…terus pak…terus pak masukin lidah nya yang dalam pak”
” hhmmm….enak nya memek mu Bu…ahhh…ini itil nya ya bu…aku isepin ya sayang” kata pak warso.
” iya pak…isep pak..isep pak…terus pak ”
” ooohhhhhh……….aaaaaahhhhhhh….aaaaahhh….ahhhh…pak aku…aku…oohh…paaaak ..aku…” dengan menghentak hentak kan pinggulku tanganku menekan kua kuat kepala pak warso, tubuhku kejang kakiku gemetar, bagaikan mengeluarkan bongkahan batu yang teramat berat dri dalam rahimku.
aku mencapai orgasm yang pertama, kaki ku masih gemetar, pak warso tau aku tak bisa berdiri, dia membopongku keranjang. Kemudian dia menelpon room service memesan juice oranges kesukaanku.
Pak warso kembali menciumiku, melumat bibirku,kembali aku di permainkan nafsuku,kali ini aku lebih agresif, kubalas ciuman pak warso dan tanganku mengelus pundak pak warso.
ciumanku merambat ketelinga pak warso, kusapu habis telinga pak warso dengan lidah ku, kemudian ciumanku turun ke leher pak warso. Pak warso mendesah.
” aaahh…terusin sayang ciumi aku sampai kau puas” ceracau nya
tangan pak warso mempermainkan payudaraku, meremas dan memilin putingnya yang mulai mengeras.
Tanganku mulai pindah ke ikat pinggang pak warso, segera saja aku buka ikan pinggang itu dan menurun kan celana panjang pak warso. terlihat jelas benjolan di balik celana dalam itu. Aku berjongkong di depan pak warso, perlahan ku turun kan celana dalam itu dan….wow besar nya, gumam ku.aku mengulum batang pak warso yang keras bak gada besi.
” ooohhhh….terus isep sayang…yah …yah…ohhh…aaahhhh ” pak warso mengerang
” aaaahhh…..terus sayang kulum habis kontol ku…aaahhhh ”
aku mengulum terus memain kan lidah ku di ujung nya yang merah mengkilat, dan menusuk nusuk kan lidah ku ke lubang yang imut itu.
” eeemmmm….pak …aaahhh kontol bapak nyumi sekali” desahku, sambil terus mengocok batang pak warso dengan bibirku, ku isep dan ku mainkan buah pelir yang menggelantung itu.
” aaaahhhh…..aaahhhh….” pak warso mendesah desah ketika aku menghisap buah peler nya.
Pak warso menarik bahuku, dan mendorong tubuhku ke ranjang, aku telungkup di ranjang , dengan posisi setengah badan di ranjang dan kaki ku menjuntai ke lantai.
Pak warso menarik ke duah kakiku agar melebar pak warso kemudian sedikit menurun kan badan nya, memukul mukul kan batang itu ke bongkohan pantat ku.
” aaahhh…pak ….ayo pak …aku sudah tidak tahan jangan permain kan aku pak” kata ku menghiba.
pak warso membalik kan badanku , kemudian pak warso mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku.
” aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku sata kontol bear tu mencoba menyeruak masuk, aku mendorong kaki pak warso dengan kaki ku agar menjauh.
pak warso lalu jongkok di depan vaginaku, dan menyapu bibir vagina itu dengan lidah nya.
” aaahhh…pak …oooohhhh….terus pak…terusin pak…”
” aku masukin lagi ya sayang” kata pak warso
aku tidak menjawab aku hanya menanti batang itu masuk ke memekku yang sudah lapar dan haus akan kenikmatan itu.
” aaaahhhhkkkk….pelan pelan pak…ouch…sakit pak…sakit…” rintihku
pakwarso dengan perlahan dan pasti menusukkan kontol besar itu ke memekku.
” ooohhh sayang…sempit sekali…seperti punya perawan…aaahhh ”
Kontol itu masuk keseluruhan pak warso diam sejenak , menunggu agar memek basahku bisa menerima kontol yang besar itu.
” yah pak…iyah…iyah…terus pak ..terus…masukin yang dalam pak terus…ooohhh”
” sayang memek kamu nikmat sekali….memek kamu sungguh nikmat…aku akan entot kamu sayang…aku akan memuaskan kamu” oceh pak warso
” ooohhh pak terusin pak…kontol bapak besar dan nikmat….oh ya…yah..yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan kontol pak warso.
pak warso menarik kontol nya dan memintaku turun ke lantai yang beralaskan selimut, dia memintaku nungging. pak warso membungkukkan bandan nya dan menciumi pantat ku, kemudian dia melebarkan bongkohan pantatku. lidah pak warso menyapu anusku.
” aahhkkk…pak…ooohhh….terus kan pak…iyah…jilati pak..ayo jilati terus anusku pak”
” eemmm…nikmat nya sayang…aku amat suka anus kamu yang indah ini” kata pak warso
Kemudian pak warso berdiri dan mulai menusuk nusuk kan kontol nya, kenikmatan tiada tara membawa aku meliuk dan bergoyang mengikuti sodokan demi sodokan dari kontol pak warso.
‘ ayo pak…yang keras pak..yang keras…ooohhh …aaahhh”
” pak aku mau keluar pak…aaahhh…ayo pak cepetan pak…yang kenceng pak terus pak sodok memek aku pak…entot yang kuat pak …ayo pak.” ceracau ku
” iya sayang aku juga mau keluar…aaahhh…”
” pak…oooohhhh….aaahhhh aku kelu…ak..aku…akukeluar paaak” dengan hentakan keras ke belakangdan pak warso dengan hentakan keras kedepan aku merasakan seakan akan kontol itu menembus anusku.
” aaahhhhhh……..sayang….ooooohhhhh….oooohhhhhh” erang pak warso yang di iringi semburan hanggat di vaginaku.
kami berdua ambruk di lantai…menikmati sisa sisa kenikmatan sorga dunia itu.

Pengikut

settia

Postingan Populer

jbmbet'

Space Iklan 728 x 200