2 ABG Menjadi Korban Pemerkosaan di Kost
Cerita Sex Pemerkosaan |
Cerita Bikin Sange - Waktu sudah larut malam saat Santi dan Indah pulang jalanjalan dari sebuah mall di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka.
Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara temanteman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Santi dan Indah lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.
Sampai di tempat kost mereka kirakira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kostkostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masingmasing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu.
Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.
Baca Juga: Tante Fani Yang Binal
Santi saat ini berusia 26 tahun, sementara Indahbaru berusia 18 tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Santi dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Indah memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut imut.
Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka.
Santi saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Indah yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura hura.
Sesampainya di kost, Santi langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Indah mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Santi begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba tiba kepala Santi sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.
Santi tidak tahu apa apa sampai tubuhnya digoncang goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat biNardiya dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara.
Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang menyuruhnya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acakacakan juga hanya mengenakan celana jeans.
Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Santi kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya.
Yang membangunkan dia bernama Nardi dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil Supri. Mereka berdua adalah teman dari Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.
Memang beberapa waktu yang lalu Santi dan Indah dikenalkan oleh Henry kepada Nardi dan Supri. Karena dengan setengah memaksa Henry, Nardi dan Supri ingin dikenalkan dengan Santi dan Indah yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Santi dan Indah.
Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Santi dan Indah lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Nardi dan Supri. Dan yang membuat hati Santi menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Nardi sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Indah yang saat itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna putih.
Indah sambil menangis memohon mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Nardi yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremasremas payudara Indah yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Indah.
Pria itu lalu berkata, Diam, jangan macammacam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Indah dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu.
Air liur pun sampai menetes netes keluar, rupanya lidah Nardi bermain di dalam rongga mulut Indah.
Sementara itu Supri yang berada di samping Santi berkata kepada Santi, Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baikbaik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..! sambil mengelus elus kepala Santi. Santi mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa apa, Santi pun mulai pucat.
Lalu Nardi yang masih memangku Indah menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang senang!
Dia menyuruh Indah berlutut di depannya dan menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang kemaluannya. Sambil menangis Santi memohon belas kasih, J.. ja.. angan tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!Belum selesai berkata, tiba tiba, Pllaakkk..! si Nardi menampar pipinya dan menjambak rambutnya.
Dengan paksa Indah dibuat berlutut di depannya, Masukkan ke dalam mulut elo, hisap atau gue bunuh elo..! Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Indah membuka celana Nardi dan begitu dia menurunkan celana dalam Nardi tampaklah kemaluan Nardi yang telah membesar dan menegang.
Tanpa membuang waktu Nardi segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Indah yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju mundurkan kepala Indah. Hhmppp.., emphh.. mpphh..! begitulah suara Indah saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Nardi.
Supri juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Indah, menyuruh Indahmengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan tangan.
Batang kemaluan Supri tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Indah dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Nardi dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan Supri.
Emmhh.. benar benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..! kata Nardi. Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..! timpal Supri.
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Nardi menegang, seluruh badannya mengejang, dan, A.. akh..! Nardi akhirnya berejakulasi di mulut Indah. Cairan putih kental memenuhi mulut Indah menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan Indah terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Nardi di kepalanya.
Setelah itu mereka melepas BH dan CD Indah, sehingga dia benarbenar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang. Waw cantik sekali anjing ini. ujar Supri sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Indah yang sedang terisak isak ketakutan.
Kali ini Supri duduk di pinggir ranjang dan menyuruh Indah berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok batang kemaluan dengan tangannya.
Indah terpaksa menuruti kemauan Supri itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang kemaluannya, sehingga Supri mendengus keenakan. Sementara itu si Nardi mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Indah dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.
Seketika itu Indah kaget dan, Ehhgh.., iihh iih.. eggmhh..! Indah pun merintih rintih jadinya, badannya menggeliat geliat akibat tusukan jari jari serta jilatan lidah Nardi di kemaluan Indah.
Ayo anjing.., kocok terus barang gue..! bentak Supri sambil menampar kepala Indah. Kembali Indahmengocok kemaluan Supri sambil badannya terus meliakliuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Nardi. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih rintih.
Sekitar 10 menit dikocok, Supri memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut Indah. Kali ini Indah sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya.
Melihat itu Supri jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Indah dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang. Pelacur anjing..! Kurang ajar, berani beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi elo, dengar itu..! bentaknya.
Nardi pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut ikutan menampar Indah
Goblok..! Gue lagi asyik nikmatin mem*k elo. Elo jangan macem macem ya..! bentak Nardi. Indah hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu.
Nampak kemarahan Santi bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Santi merontaronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang goyang.
Melihat reaksi Santi si Nardi berkata, Kenapa? Elo tidak terima ya pacar elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa ngapain, jadi jangan macem macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue entot..! Hahaha..!
Mereka kembali menggerayangi tubuh Anisya, kali ini Nardi merentangkan tubuh Indah di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Indah. Ja.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Santi. Ampun Bang..! pinta Indah sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Supri membantu Nardi dengan memegangi kedua tangan Indah.
Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Indah yang masih sempit, sehingga dari wajah Indah terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.
Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di dalam liang kemaluan Indah, Nardi mulai memajumundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu.
Beberapa saat kemudian dari selasela kemaluan Indah mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Anisya.Aakkh.. aahh.. aaa. ouhh.. ss.. aakit. ooh. aampuun.. ohh.., begitulah erangan dan teriakan Indah merasakan sakitnya.
Rupanya teriakan dan erangan Indah menambah nafsu dan semangat Nardi untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan cepat hingga badan Indah pun terbanting banting dan terguncangguncang keras. Indahhanya pasrah mengikuti irama Nardi dan kedua tangan Indah pun kini sudah dilepas oleh Supri.
Selama beberapa menit disetubuhi oleh Nardi, tiba tiba badan Indah menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Nardi yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Nardi pun menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang vagina Indah.
He he he Baru kali ini kan loe ngerasain pria kuat, gimana rNardiya enak engga, jawaabb..! bentak si Nardi sambil menarik rambut Indah.
Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Indah menjawab, E.. e.. enak, enak sekali..! Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..! kata Supri. I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta. jawabnya dengan suara terbata bata.
Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..! ejek mereka pada Santi yang hanya dapat meronta ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya benarbenar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apaapa.
Kemudian si Nardi mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan Indahgaya posisi anjing, dia kemudian memasukkan kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya Indah hingga terbenam seluruhnya.
Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Indahberteriak memilukan, Aaakkhh..! Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Indah hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.
Ooughh..! Indah mendengus keras menahan rasa perih dari lubang duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan, Aahh ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..!
Kini Nardi meyodomi Indah dengan irama yang keras dan cepat hingga Indah menggelepar gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Nardi.
Tidak beberapa lama Nardi akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Indah dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur Indah, sementara Indah tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah, Aahh..!
Namun Nardi belum juga puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya Indah dan kembali Nardi meniduri Indah dan memasukkan kembali batang kemaluannya ke lubang vagina Indahyang telah lemas itu, dan kembali Nardi menggenjot tubuh lunglai itu.
Tidak lama Nardi pun berejakulasi di rahim Indah. Lolongan kepuNardi keluar dari mulut Nardi disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar dari sela sela kemaluan Indah. Indah pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu Indah pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga.
Dengan perasaan puas Nardi pun merebahkan badannya di samping Indah yang tergeletak tidak bergerak. Akhirnya gue perawanin juga elo. Dasar cewek sombong..! ujarnya sambil mengehela napas dan melirik Indah.
Sesudah itu kini Supri yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Santai yang masih terikat lemas di kursinya. Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal, sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo berontak, Mati elo..!
PLAAK..! sebuah tamparan keras menghantam kepala Santi hingga Santi yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya. Hmmph..! dengan mulut tersumbat Santi berteriak.
Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Santi mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Santi. Nafas Santi tersentak ketika dengan cepat Supri dengan pisaunya melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya.
Sekarang Santi hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepNardig kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Payudaranya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.
Hmph.., hmph..! Santi meronta sambil memandang Supri dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi. Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat. Diem brengsek..! kata Supri, PLAK..! sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Santi, membuat kepala Santi tersentak.
Kemudian ia membuka ikatan Santi dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Santi serta melebarkan kedua kaki Santi hingga posisi Santi kini seperti orang merangkak.
Santi hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Supri. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biNardiya digunakan Santi dan Indahuntuk berdandan sebelum pergi kuliah.
Supri lalu merobek celana dalam Santi dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Santi dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Supri sedang mengagumi dirinya.
Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo benerbener oke!Supri menampar pantat sekal Santi yang sebelah kiri yang membuat Santi menjerit kaget.
Lalu tanpa menunggu lagi, Supri yang mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Supri hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Santi dan sepNardig kaos kaki putih yang masih dikenakan Santi, mungkin ini dapat membuat nafsu Supri semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Santi jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan temantemannya.
Kemudian Supri menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Santi lewat belakang. Ooh.., ampun Pak Supri. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..! Santi mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya.
Sambil menoleh ke belakang dan memandang Supri, Santi mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Supri terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya.
Supri tidak perduli Santi memohonmohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Santi, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Supri memegang pinggul Santi, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju. Arrgghh.., ahh.., Ampun..!
Santi menjeritjerit ketika penis Supri mulai membuka bibir vaginanya dan mulai memasuki lubang kemaluannya. Kaki Santi mengejang menahan sakit ketika penis Supri terus menembus masuk tanpa ampun menusuknusuk selaput daranya.
Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihanrintihan, Oohhh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..!
Badannya pun tersodoksodok. Supri terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Santi. Ketika kepala Santi terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Santi sehingga kepalanya kembali terangkat dan Santi kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Supri melalui cermin di depannya.
Kadangkadang Supri menampar pantat Santi berulang kali, juga dilihatnya payudara Santi yang tersentaksentak setiap kali Supri menyodok penisnya ke dalam vagina Santi dan dia hanya dapat pasrah mengerangngerang dan merintih.
Tibatiba Supri mengeluarkan penisnya dari vaginanya. Santi langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat.
Tapi tibatiba Nardi yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Santi sampai ke pintu depan. Ahh, tolong! Tolompphh.., teriakan Santi dibungkam oleh tangan Nardi, sementara itu Supri mendekat dan memukul Santi dengan keras. Santi pun jatuh terjelembab ke lantai.
Dasar Bandel ya..! ujar Supri.
Kemudian Supri mengikat tangan Santi menjadi satu ke depan. Setelah itu, Santi didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Supri memasukkan penisnya ke mulut Santi. Mmpphh..! Santi mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya.
Sementara itu Supri dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Santi. Kedua tangan Supri memegang kepala Santi dengan kencangnya menggerakgerakkan maju dan mundur. Mata Santi tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini.
Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Santi, terlihat tandatanda Supri akan mencapai klimaksnya, gerakan memajumundurkan kepala Santi semakin cepat. Dan, Akkh Croot.., croot..! Supri berejakulasi di mulut Santi, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Santi.
Santi hanya dapat mendengusdengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Supri tadi, sementara pegangan tangan Supri di kepala Santi semakin kencang, sehingga sulit bagi Santi untuk menarik kepalanya.
Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Supri mencabut kemaluan dari mulut Santi yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya.
Dengan napas puas Supri mencapakkan kepala Santi hingga telentang di kasur. Siap, siap Sayang. Gue musti ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..! tibatiba terdengar suara Nardi yang sudah berada di samping Santi. Santi memandang Nardi dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Nardi memperlakukan Indahhingga pingsan.
Kemudian Nardi menoleh ke Supri yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi. Ja.. jangan, jangann.. Bang Nardi.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. RNardiya ssakit.., kasihani saya Bang..! ujar Santi memelas kepada Nardi.
He Anjing. Gue tetep nggak perduli lo mau apa nggak..! Nardi menarik tubuh Santi hingga dia terjatuh di atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggitinggi. Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anusnya.
Setelah itu dia membuka belahan pantat Santi lebarlebar. Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Nardi. Ampun..! Aakkhh..! Nardi mulai mendorong masuk, sementara Santi mejeritjerit minta ampun.
Santi merontaronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Nardi untuk terus mendorong masuk penisnya. Santi terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Nardi masuk ke anusnya. Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..! jerit Santi, ketika Nardi mulai bergerak pelanpelan keluar masuk anusnya.
Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian! kata Nardi sambil mengusapusap buah pantat Santi. Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetesnetes membasahi paha dan kasur.
Benerbener pantat kualitas nomer satu! omel Nardi sambil terus memompa kemaluannya.
Tangisan Santi makin keras, Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Pak, ampun..!Sementara itu badannya mengejangngejang menggelepargelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
Gila, gue benerbener seneng sama pantat lo! ujar Nardi sambil terus menyodomi Santi. Hingga akhirnya tubuh Nardi mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Santi pun semakin keras dan uraturatnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya.
Nardi berejakulasi di lubang pantat Santi yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Nardi pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Santi yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan.
Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Santi, tangisan yang benarbenar menyayat hati, yang membuat Supri kembali bangkit nafsunya. Supri berjongkok membalikkan tubuh Santi yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Santi, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya.
Kini posisi Santi telah siap untuk disetubuhi, Supri meraih penisnya yang telah kembali tegang dan emeganginya, memandang ke arah Santi yang memalingkan wajahnya dari Supri, matanya terpejam eraterat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata.
Supri mengarahkan penisnya ke vagina Santi, cairan yang keluar dari penisnya membasahi vaginanya, membantu membuka bibir vagina Santi. Santi mengerang dan merintih, tubuhnya kembali merontaronta, giginya menggeretak, Supri nampak menikmati jeritan Santi ketika dia menghunjamkan penisnya ke vaginanya yang telah basah oleh darah dan cairan vaginanya.
Aahhgghh..! Supri mulai memperkosa Santi. Kaki Santi terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya. Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Supri mulai bergerak dengan keras di vagina Santi.
Supri menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di vagina Santi sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Supri semakin bersemangat mompakan batang kemaluannya di dalam rahim Santi.
Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Santi pun lemas tergoncanggoncang dan tersodoksodok. Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Santi oleh Supri, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Santi.
Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Santi tergeraigerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Santi, bibir Supri kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Santi yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Santi.
Gerakan dan hentakanhentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Santi pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihanrintihan lemah dan teratur, Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..! sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan.
Akhirya badan Supri pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Supri berejakulasi di rahim Santi. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Supri nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Santi yang telah kepayahan dan lunglai itu.
Supri mengerang kenikmatan di atas badan Santi yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak. Aauughh.. oh..! Santi pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Indahtemannya yang terlebih dulu pingsan.
Badan Supri menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Santi gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu.
Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Santi yang tergelatak di bawahnya. Supri pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Santi yang tergolek lemah.
Begitulah malam itu Nardi dan Supri telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu.
Pagi itu saat Nardi dan Supri sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tibatiba Henry sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry yang juga teman Nardi dan Supri. Hei.., kalian disini rupanya. ujar Henry.
Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak. Wah eloelo abis pesta disini ya..? tanya Henry. Tanpa menjawab, Supri dan Nardi dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Henry dan Acong yang terbengong bengong.
Saat Supri dan Nardi berjalan meninggalkan kamar kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu.
Memang ruparupanya Henry juga memendam cinta kepada gadisgadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadisgadis itu. Kembali tubuh Indahdan Santi yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulanbulanan. Henry dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadisgadis itu sepuaspuasnya.